Rabu, Februari 25, 2009

Dhuha Coffee (bag.1)

Setiap hari kita hutang dua rakaat Dhuha sama Allah. Hutang sebab kita makai badan & karunia-karunia pemberian Allah. Kalaulah bayarnya pakai uang, niscaya tidak akan ada yang bisa bayar.
Itulah sebab Allah meminta kita shalat dua rakaat sebagai "bayaran" atas segala karunia-Nya kepada kita, dan tiadalah tercatat kita berhutang pada-Nya.
Itulah sebab juga mengapa ada karyawan yang hilang tabungan setelah ia bekerja setahun penuh. Atau sebab mengapa seorang pengusaha hilang penghasilannya selama satu tahun penuh.
Barangkali salah satu sebabnya adalah sholat Dhuha tiada kunjung ia lakukan. "Perhitungan hutang", tetap berlaku dan dijalankan Allah. Maka apa yang didapat oleh seseorang atau yang dihasilkan, akan diambil ulang oleh Allah sebagai kewajiban terhutang. Apalagi kalau kemudian maksiat dan hal-hal yang wajib tiada ia lakukan, pasti bertambah-tambah minusnya.

Bagamana mengejarnya? Tunggu ya jawabannya...

www.wisatahati.com


Tidak ada komentar: